A vision for a person

Past few month, I start a new kind of random interest to how technology actually attach to humans in many aspect of daily activity. I have few software engineering background which less much make a box of perspective in my head about "how I think what technology is about", and it was more into business supporting tools to support their book keeping digitally, yes..its a sad and poor way of thinking. Since I spend some time to look to another usage of technology, I realized that this business supporting book keeping is just a modern piece of paper, nothing less, it doesn't really change how human live their life.

From interest in some technology used in vehicles, buildings, etc, my search begin to aim to persons behind that technology, and it really change how I thing technology is all about. From Steve Jobs to Elon musk, and other outstanding people with their visions.

A vision is a deadly love, it meant to be there but, it require a huge fight just to make it happen. Its not the vision in technology that so impressive, but the vision about changing how we should be, how we should have, and how we should do things.

There are a lot of things in our life that can be better than before we actually know that, but not so many people dare to make the changes. I believe there are a lot of ideas spreading in this world that held down by some major idea breaker, they are money, friends, and government rule.

And for now, I just hope that some day I can make some of my vision happen.

Jadi hebat gampang, jadi baik yang susah

Dalam proses menjalani kehidupan, kita sebagai manusia tentunya selalu menginginkan kebaikan dan selalu menginginkan peningkatan baik pengetahuan, ekonomi keuangan serta mungkin juga penghargaan dan pengakuan masyarakat. Hampir setiap orang ingin menjadi orang hebat, dan sebagian dari mereka berusaha dengan keras untuk menjadi hebat, kemudian sebagian dari yang berusaha keras tersebut akhirnya dapat menjadi orang hebat seperti apa yang mereka inginkan.

Walaupun tidak mudah, namun proses untuk menjadi hebat sesungguhnya dapat dipelajari, walau tentunya hasil juga akan bergantung pada banyak faktor termasuk kerja keras dan juga ada didalamnya faktor ketentuan sang pencipta. Mereka yang telah mencapai kehebatan sesuai angan mereka masing-masing ada yang berkeinginan dan memfokuskan diri untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk orang banyak, ada juga yang berfokus untuk menularkan kehebatannya pada orang lain, dan ada juga yang berfokus pada menaikkan peringkat kehebatannya.

Menjadi orang hebat walau bisa namun tidak selaku berdampak baik bagi orang lain. Lain halnya dengan orang baik, orang baik tidak perlu hebat, walau banyak juga orang hebat yang berasal dari orang baik. Kebaikan bukanlah hal yang dapat dipelajari, kebaikan merupakan komponen hati yang ada pada tiap manusia. Namun manusia itu sendiri yang harus memilih apakah akan menggunakan komponen kebaikan tersebut dan apakah akan selalu melakukan peningkatan kualitas pada komponen kebaikan yang tertanam pada hatinya.

Hal sederhana namun menjadi sangat sulit dan rumit adalah untuk tetap membiarkan kebaikan dalam hati kita untuk menjalankan fungsinya, menjadikan komponen kebaikan dalam hati sebagai pemimpin komponen-komponen lainnya untuk mengisi kehidupan.

Kebaikan sering tidak seiring dengan komponen lain terutama dengan komponen ego, ego adalah komponen yang terbuat dari material yang sangat agresif dan bersifat manipulatif.

Pada akhirnya semua akan kembali ke diri kita masing-masing,  komponen mana yang akan kita gunakan untuk memimpin hidup kita....

Teknologi Untuk Kehidupan

Teknologi saat ini sudah makin merata, hampir semua lapisan masyarakat telah merasakan dampak dari perkembangan teknologi, namun sesungguhnya apabila kita coba telaah kebih cermat lagi, teknologi yang kita manfaatkan masih sangat sedikit dibandingkan dengan teknologi yang sebenarnya ada dan telah siap untuk dimanfaatkan.

Banyak teknologi yang sebenarnya sudah hadir disekitar kita dan siap membantu meningkatkan efektivitas dan mutu kehidupan kita, namun karena ketidak tahuan kita akan keberadaan teknologi tersebut, tentulah kita tidak bisa memanfaatkannya dan teknologi tersebut menjadi sia - sia. Akar dari ketidak tahuan ini muncul dari perasaan puas dan kurangnya perasaan ingin tahu, anggapan bahwa teknologi adalah hal yang rumit dan hanya perlu diketahui secukupnya.

Pertama kali kita menggunakan telpon genggam, tentunya kita tidak mengetahui secara persis fitur dan cara penggunaannya, kita hanya sebatas tahu bahwa ada fungsi dari perangkat tersebut yang kita butuhkan. Akhirnya kita mencobanya, dan banyak ywbg menjadi tahu dan faham, dan ada pula yang nenyerah dan dan menganggap perangkat tersebut bukanlah untuknya. Namun seiringbdengan tuntutan sekitar, banyak dari kita yang tadinya enggan menggunakan akhirnya terseret juga untuk menggunakan perangkat tersebut.

Hanya pada teknologi "kunci" yaitu media komunikasi dimana merupakan sifat dan kebutuhan dasar manusialah yang akan mempunyai kekuatan yang sangat besar untuk menyeret kita, membentuk lingkungan kita dan pola pikir kita untuk menggunakan teknologi tersebut.

Sesungguhnya apabila kita menjadikan "kunci" dalam diri kita bukan hanya sekedar komunikasi, namun lebih kearah menjadikan kehidupan lebih baik, tentunya kita juga akan mempunya kekuatan yang sangat besar unruk menyeret diri kita sendiri kesebuah teknologi yang sebenarnya sudah ada disekitar kita dan telah siap digunakan. Jadi, sebenarnya hal yang biasa kita sebut "gaptek" atau gagap teknologi merupakan sebuah penetapan pola pikir dimana kita tidak ibgin membuat kehidupan kita lebih baik, atau kita malas belajar.
Kita tidak gaptek, kita hanya malas belajar.

Kita Pantas Mendapatkan Apa Yang Kita Miliki Hari Ini


Setiap manusia pasti memiliki konsepnya tersendiri tentang "bagaimana hidup ini seharusnya", dan setiap orang mampu untuk memimpikan hal - hal yang mereka inginginkan dari kehidupan ini, dan tentunya hal - hal tersebut merupakan hal positif seperti, ketenangan hidup, kesejahteraan, kekuasaan dan sebagainya. Tidak sedikit pula dari kita yang berpikir bahwa hidup yang mereka jalani tidak seperti yang mereka dambakan, dan kita mulai bertanya apa yang terjadi dengan hidup ini ?. Saya bukanlah orang sukses, bukan bula orang kaya, namun hati saya lebih memilih kata "belum" ketimbang "bukan".